Setu Kemang Akan Ditata Dan Siap Jadi Obyek Wisata

Kemang – Wacana pemerintah desa (Pemdes) Kemang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor. Disambut baik oleh masyarakat. Pasalnya. Saat ini keberadaan pedagang yang berada di bibir setu terlihat kumuh.

Kepala Desa Kemang, Entang Suana saat ditemui di ruang kerjanya mengatakan. Untuk penataan jalan yang saat ini digunakan oleh pedagang, khususnya yang menuju Diklat Departemen Perhubungan terdiri dari dua pemerintahan yaitu, Desa Pondok Udik dan Kemang siap akan ditata.

“Saya sudah berunding dengan Kades Pondok Udik untuk menata jalan yang menuju Diklat Departemen Perhubungan. Karena saat ini terlihat sangat kumuh sekali akan kita tata agar terlihat rapi. Dan wacananya akan kita bangun foodcourt atau kuliner,” ujarnya, Kamis (02/12/2021).

Masih kata Entang yang juga ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Bogor. Dengan penataan wilayah setu kemang bisa meningkatkan perekonomian warga dan bisa dikelola oleh BumDes.

“Setelah beberapa waktu lalu ada normalisasi setu kemang. Dan akan menambah keindahan setu. Mari kita rawat keindahan setu dengan penataan wilayah setu agar menjadi daya tarik pengunjung untuk datang ke setu kemang ke depan,” paparnya.

Salah satu warga Desa Kemang, Frameswari (34) mengaku, keberadaan pedagang yang berada di sekitaran Setu Kemang terlihat kumuh. Bukan hanya itu warung-warung tersebut disinyalir dijadikan tempat berpacaran. Bahkan tidak jarang terlihat warung itu buka sampai malam hari.

“Untuk pedagang saya tidak tahu dari mana. Yang warga kemang cuma beberapa orang saja. Dan sisanya orang luar. Saya berharap niat pemerintah Desa Kemang bisa cepat terealisasi, dan menjadikan setu kemang objek wisata yang ramah lingkungan, sekali lagi saya mendukung program pemdes kemang,” tukasnya.

Setu Cikaret Cibinong Makan Korban, Pemancing Ditemukan Tewas

Cibinong, HRB – Berniat mencari ikan di Setu, Cikaret, Cibinong, Kabupaten Bogor, seorang pemancing ditemukan tewas setelah sebelumnya dilaporkan hilang oleh keluarganya.

Korban bernama Suhandi (38) ditemukan dibawah jembatan tidak jauh dari setu Cikaret, selama ini korban merupakan pencari ikan yang sudah terbiasa melakukan aktifitas menebar jarrng disetu Cikaret untuk mencari ikan.

Kabid kedaruratan Badan Penanggulang Bencana (BPBD) Kabupaten Bogor Aris Jatmiko mengungkapkan, korban kerap mencari ikan pada malam hari di Situ Cikaret. Namun hingga pagi hari, korban tidak kunjung pulang.

“Yang bersangkutan menurut keluarga sudah biasa menebar jaring ikan malam hari, dan semalam korban melakukan kegiatan tersebut,” Ujar Aris kepada wartawan Sabtu (11/05/22).

Aris menambahkan, keluarga korban yang resah akhir melaporkan korban hilang dan kepada BPBD setelah sebelumnya melakukan pencarian dan hanya menemukan jarring serta eretan milik korban di lokasi kejadian.

“Pada pagi hari keluarga resah karena korban belum pulang ke rumah, keluarga hanya menemukan jaring dan eretannya,akhirnya melaporkan kejadian tersebut kepada BPBD Kabupaten Bogor,” Ujarnya.

Mendapatkan laporan tersebut, BPBD Kabupaten Bogor langsung menerjunkan Tim Sar Gabungan untuk mencari keberadaan korban disekitar setu Cikaret hingga akhirnya korban berhasil ditemukan ke esokan harinya.

“Korban ditemukan di bawah jembatan, tidak jauh dari Situ Cikaret,” ungkapnya.

Hingga saat ini belum diketahi penyabab pasti tenggelamnya korban karena tidak ada saksi mata yang melihat peristiwa tersebut.

“Tidak ada saksi mata yang melihat kejadiannya,” tutup Aris.

Sementara pihak kepolisian dari Polsek Cibinong melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan melakukan pemeriksaan terhadap orang tenggelam di Situ Cikaret tersebut.

Dari pemeriksaan awal,korban Suhandi (38) berpamitan untuk berangkat menjala ikan di Situ Cikaret sekitar jam 02.00 Wib dini hari.

Kakak korban mengatakan biasanya korban pulang sekitar pukul 07.00 Wib akan tetapi sampai siang hari korban belum juga pulang dan tidak ada kabar.

“Sekitar pukul 13.00 Wib Ditemukan perahu rakit dan jala diduga milik korban berada di Situ Cikaret namun korban belum kembali kerumah.” Ungkap Kapolsek Cibinong AKP Adhimas Sriyono Putra

Setelah dilakukan pencarian hingga pukul 16.00” WIB oleh Tim BPBD Kab. Bogor, Tim Rescue Pemadam Kebakaran Kab. Bogor serta Relawan dari PMI Kab. Bogor, Koramil dan Polsek Cibinong korban masih belum ditemukan.

“Sekitar pukul 21.00 Wib petugas BPBD yang berada disekitar TKP mendapat kabar dari warga bahwa telah ditemukan mayat yang diduga korban Suhandi didekat pintu air yang menuju Cilodong.” Kata Adhimas

Setu Cicadas Jadi Tempat Alternatif Ngabuburit Warga

Gunungputri – Menunggu waktu berbuka puasa yang populer dengan sebutan ngabuburit bisa diisi dengan berbagai hal, antara lain membeli makanan untuk berbuka, jalan-jalan ke pusat perbelanjaan, atau menonton film.

Nah, di Kecamatan Gunung Putri, ada alternatif lokasi yang bisa anda sambangi sembari menunggu waktu berbuka puasa yakni Setu Cicadas di Desa Cicadas. Lokasi ngabuburit ini tergolong murah meriah namun menghadirkan pemandangan yang cukup indah yang diliputi suasana sejuk.

“Ngadem aja, sambil nunggu waktu buka puasa. Disini kita bisa menikmati keindahan setu, dan pepohonan yang terbentang di sekitar setu,” kata Kemal (45) yang ditemui Rakyat Bogor, Rabu (13/4/2022).

Menurutnya, lokasi setu ini tak jauh dari jalan raya alternatif menuju kantor Kecamatan Gunung Putri, markas Polsek Gunung Putri maupun Pasar Wanaherang. “Jadi sebelum beli takjil untuk buka puasa, saya dan keluarga nunggu waktu dulu di teras setu ini,” ujarnya.

Senada, Rahmat (39) warga setempat yang kerap berkunjung di setu ini, tak lain untuk menunggu berbuka puasa. Iapaun yang hobinya mancing ikan, tak lupa membawa peralatan memancing.

“Hampir setiap sore saya kesini ngabuburit sambil mancing ikan. Alasan kesini selain adem jauh dari kebisingan, kalau ke tempat lain itu macet dan buat pusing,” ucap Rahmat yang mengaku sering membawa pulang 5 sampai 8 ekor ikan tangkapan.

Terkait hal itu, plihak Kecamatan Gunung Putri menghimbau agar warga yang berkunjung, tentunya dapat menjaga kebersihan maupun kelestariannya. “Silahkan nikmati keindaham alam yang ada, tapi kita harus tetap jaga kebersihannya,” singkat Sekretaris Kecamatan, Wawan.

Setelah Viral Video Mesum, Citra Indah Jonggol Batasi Tamu dan Patroli Rutin

Jonggol, HRB – Pihak Pengembang atau Developer perumahan Citra Indah City di Kecamatan Jonggol diminta membatasi jam kunjungan hingga memperketat patroli bagi keamanan setempat, khususnya bagi warga luar yang datang berkunjung.

Hal itu disampaikan pihak kecamatan setempat, setelah melakukan pertemuan dengan pihak manajemen developer perumahan menengah keatas tersebut, menyusul video viral dua sejoli yang berbuat terlarang di telaga perumahan tersebut beberapa waktu lalu.

“Kesepakatannya, ada penutupan kunjungan warga luar terhitung hari Senin dan Jumat. Terkecuali pada weekend, dan itupun hanya dibolehkan bagi warga yang melakukan olahraga hingga jam 4 sore,” kata Pol PP Jonggol, Dadang, dihubungi Rakyat Bogor, Rabu (28/9/2022).

Selain itu, Dadang juga meminta agar pihak keamanan Citra Indah Jonggol, memperketat jam patroli di kawasan tersebut. Hal itu guna mempersempit kejadian yang tidak diinginkan, seperti belajar dari kasus sebelumnya. “Jam patroli bagi satpam setempat juga lebih diketatkan lagi, seperti setiap tiga puluh menit mobile lokasi,” terangnya.

Ia menghimbau, bagi warga yang melihat adanya kejadian terlarang tersebut, untuk tidak langsung mempublish melalui media sosial maupun lainnya. Namun untuk melaporkannya terhadap petugas setempat maupun kecamatan. “Jadi jangan main sebar di medsos, itu yang tidak baik. Segera laporkan saja kepada petugas maupun lingkungan setempat,” terangnya.

Sebelumnya, Dadang menyebut jika kebijakan pengawasan secara ketat itu juga merupakan respons menyusul beredarnya video dua sejoli mesum di kawasan Telaga Wisata Citra City Indah. Viralnya video mesum itu tak ayal membuat geram kalangan masyarakat, termasuk jajaran Pemerintah Kecamatan Cileungsi.

Pihaknya juga mengaku sudah menyurati 14 Pemerintahan Desa (Pemdes) di wilayah itu, agar turut serta menjaga ketentraman dari kasus asusila di wilayah desanya masing-masing sehingga ke depan Jonggol bisa bebas dan aman dari kasus asusila.

“Kami sudah kirim surat kepada seluruh Pemdes agar ikut serta mengawasi situasi dan kondisi di wilayahnya masing-masing agar tidak terjadi lagi tindak asusila di ruang publik,” ucapnya.

Ia pun mengaku, pihaknya sudah seringkali mengimbau masyarakat untuk mencegah hal-hal semacam ini. Masyarakat juga harus tahu tata krama soal agama, berkumpul, nongkrong atau apapun itu. Yang memvideokan juga harus bisa menegur atau melapor ke petugas keamanan setempat.

“Kalau tertangkap kan pasangan (mesum) itu bisa dihukum. Yang ngerekamnya juga sama. Harusnya kalau sudah tahu ada kayak gitu, langsung lapor ke keamanan sekitar. Bukan malah direkam terus disebar,” imbuh Dadang.

Sebagai informasi, aksi mesum ini merupakan kali ketiga terjadi di Kecamatan Jonggol, yang terangkum selama sembilan bulan ini. Beberapa waktu lalu, pasangan mesum juga terciduk di Alun-alun Jonggol pada medio Februari 2022.

Kemudian, pada Maret 2022 aksi mesum terjadi kembali. Bahkan, aksi bejat tersebut dilakukan oknum guru yang hendak bersetubuh di mushola Miftahul Huda, Desa Singasari, Kecamatan Jonggol.

Jalan BPM-Cikuda Cileungsi Belum Bebas Dari Sampah Liar

CILEUNGSI.HRB – Keberadaan sampah liar yang berada di sepanjang Jalan BPM-Cikuda Desa Cileungsi-Kecamatan Cileungsi, nampaknya menjadi persoalan serius bagi Pemerintah Kabupaten Bogor. Bagaimana tidak, minimnya pengawasan dan penindakan tegas bagi pelaku, membuat jalan tersebut kerap menjadi Tempat Pembuangan Sampah (TPS) liar.

Meski sebelumnya Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebersihan Wilayah II Jonggol, pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor, menindaklanjuti persoalan ini dengan merespon dan membersihkan tumpukan sampah di areal tersebut. Akan tetapi, semua itu tak menjamin jalan tersebut bersih dari sampah.

“Sudah pernah diangkut petugas sampah, tapi besoknya numpuk lagi dan sampai sekarang kembali menjadi TPS liar baik kanan kiri jalan,” ujar Rahmat (40) pengguna jalan yang kerap melintas di jalan ini, ditemui Rakyat Bogor, Selasa 14 Maret 2023

Senada, warga lainnya Rifal (25) membenarkan jika jalan tersebut kerap menjadi pelarian bagi pelaku pembuang sampah liar. Menurutnya, jalan tersebut gelap saat malam hari, dan memudahkan warga yang tidak bertanggungjawab membuang sampah di lokasi jalan ini.

“Sudah jalannya gelap, pengawasan dan ketegasan pemerintah desa dan kecamatan disinyalir lemah. Ini menjadi salah satu faktor pemicu persoalan TPs Liar di jalan ini,” ujarnya.

Sebelumnya, tim kebersihan UPT Kebersihan Wilayah II Jonggol, menindaklanjuti persoalan sampah di sepanjang Jalan BPM-Cikuda tersebut dilakukan untuk penanganan sampah di sepanjang jalur utama yang diketahui tengah menjadi areal pembuangan sampah liar oleh warga yang tidak bertanggungjawab.

“Masalah sampah ini tanggung jawab bersama. Jadi kita imbau masyarakat agar disiplin membuang sampah dengan ketentuan yang ada, tidak sembarang seperti ini,” ujar Kepala UPT Kebersihan Jonggol, Heri.

Ia mengimbau, agar warga tidak lagi membuang sampah kembali ke areal tersebut, serta menjaga kebersihan lingkungan bersama. Oleh karena itu, pihaknya kini telah berkoordinasi dengan Pemerintah Desa dan Kecamatan setempat, untuk bekerjasama dalam pengawasan di lokasi tersebut, sehingga tidak lagi menjadi areal pembuangan sampah.

“Masalah sampah liar ini menjadi tanggungjawab dan kita selesaikan bersama-sama,” tutupnya.(Asb)

Jaga Kelestarian Alam Gunung Kapur Tirta Sanita, Perumda Sayaga Wisata Tanam Pohon

Parung – Untuk menjaga kelestarian alam di sekitar kawasan wisata alam Gunung Kapur Tirta Sanita, Desa Cogreg Kecamatan Parung dilakukan penanaman pohon. Seperti yang diutarakan Direktur Operasional (DirOps) Perumda Sayaga Wisata, Ivan Fadilla.

“Semoga yang kami lakukan pada hari ini dengan penanaman pohon bisa menjaga keseimbangan dan kelestarian alam. Sekaligus untuk memberi rasa aman dan nyaman bagi pengunjung. Khususnya di area wisata Tirta Sayaga,” kata Ivan Fadila, Rabu (23/03/2022).

Ia menjelaskan, potensi pariwisata di Kabupaten Bogor sangat besar, dan jika dioptimalkan bisa menjadi salah satu sumber PAD potensial serta mampu membangkitkan ekonomi masyarakat baik di level wilayah desa, kecamatan dan Kabupaten Bogor.

“Kami selalu optimis sektor pariwisata akan bangkit kembali pasca pandemi. Dan ini tentu sangat baik bagi warga, karena akan membantu pemulihan ekonomi masyarakat. Termasuk UMKM dan warga sekitar area destinasi wisata tersebut.” papar Ivan Fadila.

Sementara Camat Parung, Adi Henryana mengatakan, pihak nya tentu mendukung program reboisasi kawasan wisata alam seperti di Tirta Sayaga.

Menurut Camat Adi sapaan akrabnya mengatakan menjaga kelestarian alam adalah tugas bersama terlebih di lokasi destinasi wisata yang menjadi salah satu sumber kekuatan ekonomi bagi pemerintah daerah dan masyarakat sekitar.

“Tentu kami juga berharap, adanya lokasi destinasi wisata bisa memberdayakan masyarakat sekitar baik untuk tenaga kerja maupun pelaku UMKM,” kata Adi Henryana.

Kegiatan itu dilakukan oleh Direktur Operasional (Dirops) Perumda Sayaga Wisata, Ivan Fadilla bersama Camat Parung, Adi Henryana didampingi Kanit Pol PP Parung Endang Darmawan, Kepala Desa Cogreg Mad Yusuf Supriatna dan Ketua PK KNPI Parung Fikar Khaerul Fahmi.

Jadwal Film KKN di Desa Penari di Bioskop Depok dan Bogor Hari ini

Cibinong, HRB – Film KKN di Desa Penari masih tayang di bioskop Bogor dan Depok hari ini, Minggu 29 Mei 2022.

Film KKN di Desa Penari yang diproduseri oleh Manoj Punjabi itu sempat tertunda penayangannya karena semua bioskop tutup akibat covid-19.

Jadwal penayangan Film KKN di Desa Penari di bioskop CGV Cinemas Depok Mall dan CGV Cinemas Vivo Sentul Bogor hari ini, Minggu 29 Mei 2022:

CGV Cinemas Depok Mall pada pukul 10:55, 12:10, 13:40, 14:50, 16:20, 17:30, 19:00, 20:10, dan 21:40 WIB. Harga tiket TRp55.000.

CGV Cinemas Vivo Sentul Bogor pada pukul 11:25, 12:00, 14:35, 16:30, 17:10, dan 19:45 WIB. Harga tiket Rp45.000.

Film KKN di Desa Penari ini dibintangi oleh Achmad Megantara sebagai Bima, Aghniyi Haque sebagai Ayu, Adinda Thomas sebagai Widya, Tissa Biani sebagai Nur, Calvin Jeremy sebagai Anton.

Selain itu ada Fajar Nugraha sebagai Wahyu, Aulia Sarah sebagai Badarawuhi, Kiki Narendra sebagai Mr Prabu, Aty Cancer sebagai Mrs Sundari, Diding Boneng sebagai Mbah Buyut.

Film horor yang disutradarai oleh Awi Suryadi yang mengadaptasi cerita viral dari akun Twitter SimpleMan ini diperuntukkan bagi penonton 17 tahun ke atas.

Film KKN di Desa Penari ini menceritakan kisah dari 6 mahasiswa yang melaksanakan KKN di sebuah desa terpencil. Namun mereka tidak pernah menyangka desa itu bukanlah desa biasa.

Pak Prabu yang diperankan Kiki Narendra sebagai Kepala Desa memperingatkan para mahasiswa itu untuk tidak melewati batas gapura terlarang.

Untuk kelanjutan cerita Film KKN di Desa Penari yang bikin bulu kuduk merinding ini, saksikan langsung di bioskop-bioskop daerah anda.

Jadi Sumber Kerumunan, Alun-Alun Kota Bogor Ditutup

Kota Bogor – Pasca diresmikannya Alun-Alun Kota Bogor oleh Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil dan Wali Kota Bogor Bima Arya pada 17 Desember 2021 lalu, antusias masyarakat yang berdatangan cukup tinggi sehingga menimbulkan kerumunan di lokasi tersebut.

Lantaran memicu terjadinya kerumunan sedangkan pandemi Covid-19 belum berakhir, alun-alun yang dibangun dari anggaran Pemprov Jabar sebesar Rp15 miliar ini akhirnya ditutup oleh Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor sampai waktu yang belun ditentukan.

Kepala Disperumkim Kota Bogor Juniarti Estiningsih mengatakan, akhir pekan lalu Alun-Alun Kota Bogor ramai dikunjungi masyarakat sampai terjadi kerumunan. Apalagi, alun-alun ini masih dalan proses pemeliharaan.

“Alun-alun ini baru selesai, jadi butuh pemeliharaan terlebih dahulu. Apalagi rumput dan tanaman di sini baru kita tanam, khawatir rumput yang baru kita tanam terinjak-injak dan mati,” ucapnya, Senin (20/12/2021).

Untuk mengantisipasi terjadi kembali kerumunan, apalagi akses masuk ke alun-alun ada 8 koridor, rencananya Disperumkim Kota Bogor akan menggunakan satu pintu masuk dengan dilengkapi scan barcode aplikasi PeduliLindungi.

“Jadi tidak semua pintu dibuka karena terkait dengan kerawanan juga masih covid-19 nanti kita komunikasikan dengan Dinas Kesehatan dan Kementerian Kesehatan terkait pemasangan aplikasi pedulilindungi yang bisa dipergunakan untuk area terbuka di alun-alun,” jelasnya.

Selain pemeliharaan rumput dan taman, mantan Camat Bogor Barat juga memastikan akan dilakukan penyemprotan disinfektan secara berkala, pembersihan alat-alat sarana bermain, termasuk perawatan alat gym.

Meski sejumlah fasilitas Alun-Alun Kota Bogor belum dapat dimanfaatkan warga untuk sementara waktu, pengunjung masih dapat memasuki area taman khusus untuk sekadar melakukan swafoto.

Kendati demikian, bagi pengguna KRL Stasiun Bogor dapat mengakses langsung melalui koridor Alun-Alun Kota Bogor. Kesepakatan itu, tambahnya, sudah melakukan MoU terkait dengan dibukanya akses Timur Stasiun Bogor.

“Alhamdulillah barusan kita sudah memastikan bisa dilalui untuk akses pengguna kareta api. Masyarakat yang mau naik KRL bisa lewat alun-alun,” katanya.

Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor Zaenul Mutaqin menilia peresmian alun-alun hanya disesuaikan dengan hari Ulang Tahun Wali Kota Bogor, Bima Arya. Namun, Kang ZM saap karibnya mengingatkan, alun-alun dibuka jangan menjadi euporia sehingga masyarakat lupa pada protokol kesehatan.

“Ingat, sementara fasilitas publik lain masih ditutup, tapi di alun-alun ini malah terjadi kerumunan yang luar biasa, kontradiktif ini namanya,” singkatnya.

Terpisah, Ketua Gerakan Masyarakat Pembela Tanah Air (Gempita) Indonesia Firdaus Roy mengingatkan Pemkot Bogor untuk mengadakan pengamanan di alun-alun saat malam hari.

Jangan sampai, lanjutnya, alun-alun dijadikan transaksi jual beli oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, misal terjadi penumpukan PSK dimalam hari atau dijadikan tempat berkumpul anak-anak remaja untuk menggelar pesta miras dan lain sebagainya.

“Dalam menyikapi banyaknya kerumunan masyarakat dan kemacetan, unsur pemerintah dalam hal ini Dishub dan Satpol PP Kota Bogor harus diturunkan dilapangan, kalau perlu buat kerja dua shift mereka supaya bisa mengatur kerumunan masyarakat di alun-alun,” pungkasnya. (mth)

Jadi Penyebab Kemacetan, Obyek Wisata Pancawati Di Protes Warga

Caringin – Puluhan warga Desa Ciderum, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor mendatangi kantor Kecamatan Caringin, Senin (10/1/2022).

Kedatangan warga tersebut untuk menyampaikan keluhan mereka terkait kemacetan jalan di ruas jalan Cikereteg yang makin krodit. Warga menduga hal itu karena banyaknya kendaraan yang keluar masuk kawasan wisata Desa Pancawati.

“Kami datang kesini menuntut agar pihak kecamatan bisa mempertemukan kami dengan pihak pengusaha atau investor yang memiliki usaha di Desa Pancawati,” kata Kepala Dusun (Kadus) Desa Ciderum Didin Sobandi kepada wartawan, Senin (10/1/2022).

Ia menegaskan, aksi tersebut bukan untuk menyudutkan pihak tertentu. Namun, hanya sebatas mencari solusi untuk dapat mengurai kemacetan yang merugikan warga dan pengguna jalan, khususnya masyarakat Ciderum.

“Intinya sih terkait soal kemacetan khususnya di jalan Desa Ciderum dan umumnya jalan raya Sukabumi, kami hanya ingin mencari solusinya, itu saja,” ungkapnya.

Sementara, Pepen Ependi, salah satu tokoh warga Ciderum mengatakan pertemuan warga dengan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) belum membuahkan hasil sesuai harapan warga.

“Belum ada hasil, tapi pihak kecamatan berjanji akan mengakomodir aspirasi kami dan bertemu dulu dengan pihak pengusaha. Rencananya, Bu Camat dan Pak Kapolsek katanya akan membantu memfasilitasi agar bisa mempertemukan kami dengan pihak investor itu,” terangnya.

Jika nanti tidak ada hasil, lanjut dia, warga berencana akan menutup akses jalan Ciderum untuk sementara waktu.

Sementara itu Kapolsek Caringin AKP Waluyo menyatakan siap memfasilitasi keinginan warga terkait hal tersebut.

“Mereka hanya mengungkapkan aspirasi dan keluhannya terkait kondisi lalu lintas di wilayahnya supaya bisa terpecahkan segera. Dan kami siap memfasilitasi,” ujarnya.

Pihaknya juga meminta warga Ciderum tidak melakukan hal-hal yang bisa merugikan pihak lainnya, seperti menutup akses jalan.

Di tempat sama, Camat Caringin Euis Ratna Komala juga menyatakan kesiapannya untuk memfasilitasi pertemuan antara warga dengan pihak pengusaha dalam waktu dekat.

“Secepatnya ya, intinya kami akan menemui dulu pihak investor. Setelah itu, hasilnya baru nanti kita sampaikan, yang penting kan permasalahan ini bisa selesai,” tandasnya.

Edutainment, Wahana Bermain Sambil Belajar di Royal Safari Garden

Cisarua, HRB – Royal Safari Garden, Yang berlokasi di Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, merupakan salah satu destinasi liburan favorit keluarga khususnya sekitar Jabodetabek.

Memiliki wahana rekreasi yang sangat lengkap, tempat ini pun memiliki konsep konsep yang berbeda dari tempat wisata lain pada umumnya, yakni konsep edutainment sehingga anak-anak dapat bermain sambil belajar mengenal dan berinteraksi dengan satwa endemik Indonesia maupun eksotik mancanegara.

Fasilitas edutainment/wisata liburan yang mendidik meliputi sejumlah wahana bermain anak yaitu Safari Kids Camp, program camping yang ditawarkan untuk anak-anak usia 5-12 Tahun. Tidak hanya sekedar camping, anak – anak pun bisa menikmati sensasi camping yang berbeda dari lokasi camping ground pada umumnya, yaitu edukasi mengenai satwa.

Tak hanya itu, mereka pun dapat menyaksikan animal show, Night Adventure (berkeliling area Hotel & Africa Village), penguin/baby shark dance, storytelling/animal encounter, berinteraksi dengan satwa dan api unggun.

Beberapa manfaat positif dari kegiatan camping yang bisa dirasakan anak – anak diantaranya melatih ketahanan fisik anak, melatih kemandirian, keberanian serta disiplin anak, serta melatih anak dalam menghadapi tantangan.

Bukan hanya itu saja, di Safari Royal Garden juga terdapat fasilitas Kids Club, dimana anak dapat bermain sambil belajar dan program yang disediakan pengelola antara lain, Africa Adventure, Cooking Class, dan Art Creative.

Manfaat dari kegiatan Kids Club, Anak belajar banyak hal, Africa Adventure merupakan wahana petualangan yang seru dimana anak-anak dapat mengenal lebih dekat satwa-satwa dari berbagai Benua, seperti Africa, Amerika & Asia diantaranya ada 8 jenis satwa seperti Zebra, Meerkat, Llama, Lemur, Wallaby, Merak, Rusa dan Nyala. Sambil menikmati Petualangan Afrika ini Anda akan dipandu oleh Zoo Keeper, mereka juga akan memberikan informasi tentang satwanya.

Dian Sagita Andriyani, Marcom Manager Royal Safari Garden menuturkan, Cooking Class & Art Creative, merupakan cara sederhana dan menyenangkan bagi anak serta mengembangkan kemampuan motorik dan mengasah kepekaan indra, yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba, dan perasa.

“Semuanya bekerja sama untuk menghasilkan cita rasa makanan yang lezat dan mengasah kemampuan kreativitas anak,” ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, berbagai kelebihan ditawarkan Royal Safari Garden yang akan membuat kegiatan berlibur Anda bersama keluarga menjadi lebih bermakna terlebih lokasinya yang cukup strategis di Jalan Raya Puncak No. 601 Cisarua-Bogor, yang berjarak 77 km dari Jakarta dan 90 km dari Bandung.